Kalau tirai ini tidak dibuka, mustahil pagi akan tiba di dalam cahaya yang menyinari kota ini, ya 'kan?
Lirik: Ameko Kodama
Komposisi: Kentarou Ishii
Aransemen: Kentarou Ishii
Album: 2nd STEP (#8)
Lirik Romaji:
Tsubaki Factory - Hikari no Curtain
Netsu motta mabuta ga omotai
Ima yoake no soko
Shinken na messeeji
Kaesanai de nechatte itatte uso
Doushite doushite ironna koto
Jouzu ni daiji ni dekinain darou
"Suki" ya "kirai" ya
Shitte iru kotoba dake ja
Mune no uchi mayoi tomadoi
Arawasenai kedo
Kaaten wo akenakucha
Asa wa konai ne
Machi ni futta hikari no naka
Kaaten wo akenakucha
Nakanaori shiyou
Naita wake wo sore demo aitai wake wo
Kimi e tsutaetai yo kyou wa
Chanto wakari aeru you ni
Musunda yakusoku
Itsu kara darou ne
Kokoro made shibatte shimatta no wa
Doushite doushite watashitachi wa
Iubeki koto hodo tsugumu no
Mitsumeru dake ja
Tada te to te tsunagu dake ja
Kimi no koto kako mo nani mo
Wakaranai kara
Kaaten no mukougawa
Hirugaesu kaze
Ashimoto ni hikari no michi
Kaaten no mukougawa
Kumo ga kakeru hou
Watashitachi no yukue nanda to shinjitai
Tashikame tsuzukeyou zutto
Itsu datte kirameki wa
Kinou to kyou no nuime no ue
Nee moshimo toki wo maki naosete mo
Kitto watashi wa nani hitotsu kawarenai
Dakara susumanakya
Kaaten wo akenakucha
Mou akenakucha
Machiawase hikari no naka
Kaaten wo akenakucha
Nakanaori shiyou
Naita wake wo sore demo aitai wake wo
Kimi e tsutaetai yo kyou wa
Lirik Kanji:
つばきファクトリー 『光のカーテン』
熱持ったまぶたが重たい
今 夜明けの底
真剣なメッセージ
返さないで寝ちゃっていた って嘘
どうして どうして いろんなこと
上手に大事にできないんだろう
「好き」や「嫌い」や
知っている言葉だけじゃ
胸のうち 迷い 戸惑い
表せない けど
カーテンを開けなくちゃ
朝は来ないね
街に降った 光のなか
カーテンを開けなくちゃ
仲直りしよう
泣いたわけを それでも会いたいわけを
君へ伝えたいよ 今日は
ちゃんとわかり合えるように
結んだ約束
いつからだろうね
心まで縛ってしまったのは
どうして どうして わたしたちは
言うべきことほど噤(つぐ)むの
見つめるだけじゃ
ただ手と手 繋ぐだけじゃ
君のこと 過去も何も
わからないから
カーテンの向こう側
ひるがえす風
足元に 光の道
カーテンの向こう側
雲が駆けるほう
わたしたちの行方なんだと信じたい
確かめ続けよう ずっと
いつだってきらめきは
昨日と今日の縫い目の上
ねぇ もしも時を巻き直せても
きっとわたしは 何ひとつ変われない
だから進まなきゃ
カーテンを開けなくちゃ
もう 開けなくちゃ
待ち合わせ 光のなか
カーテンを開けなくちゃ
仲直りしよう
泣いたわけを それでも会いたいわけを
君へ伝えたいよ 今日は
Terjemahan Indonesia:
Tsubaki Factory - Tirai Cahaya
Kedua kelopak mataku terasa panas dan berat
Dan saat ini fajar sedang di ambang menyingsing
Aku bohong saat berkata masih mengantuk
Sebelum betul-betul membalas pesanmu yang serius itu
Mengapa, mengapa ada begitu banyak hal
Yang tak bisa kujaga dengan baik-baik?
Cuma kata-kata yang kutahu
Seperti "suka" atau "benci"
Takkan cukup menyampaikan isi lubuk hatiku dengan baik
Yaitu keraguan dan kebimbanganku, tetapi
Kalau tirai ini tidak dibuka
Mustahil pagi akan tiba
Di dalam cahaya yang menyinari kota ini, 'kan?
Aku harus membukakan tirainya
Jadi marilah kita rukun kembali
Alasanku menangis tapi tetap ingin menemuimu setelahnya
Ingin kusampaikan kepadamu hari ini
Janji yang kita ikatkan bersama ini
Agar dapat memahami baik satu sama lain
Sudah sejak kapan mulai mengikat erat
Di antara kedua hati kita?
Mengapa, mengapa kita selalu menahan diri
Dalam mengatakan apa yang semestinya diucapkan?
Hanya dengan menatapmu
Hanya dengan berpegangan tangan
Takkan membuatku memahami segalanya
Baik tentang dirimu maupun masa lalumu
Pada sisi lain tirai itu
Ada embusan angin berlawanan arah
Serta di ujung kaki, terdapat jalan menuju cahaya
Pada sisi lain tirai itu
Awan-awan bergerak cepat
Di situlah tempat kita berada—itulah yang ingin kupercayai
Maka marilah kita melanjutkan kepastian segala hal
Kilauan itu selalu berada
Di tengah lapisan antara kemarin dan esok
Hei, seandainya aku bisa memutar balik waktu
Kuyakin tak ada satu hal pun yang dapat kuubah
Oleh karena itu, aku hanya bisa terus maju
Tirai itu harus kubuka lebar
Aku memang sudah harus membukanya
Karena aku akan bertemu denganmu, tepat di tengah cahaya
Aku harus membukakan tirainya
Jadi marilah kita rukun kembali
Alasanku menangis tapi tetap ingin menemuimu setelahnya
Ingin kusampaikan kepadamu hari ini
0 Komentar