Begitu kesadaranku jatuh dan ternodai, kuucapkan namaku serta mantra sihirku
Lirik: LUMINA
Komposisi: seibin
Aransemen: seibin
Aransemen bagian Strings: Benicx
Single: TEMARI
Lirik Romaji:
Ninomae Ina'nis - TEMARI
Saa chirabatte shimatta hanashi wo
Sora ni te wo nobashi hajimeru
Shita wo toorisugiru magatta sen ni
Shibarareta ashi wo kusuguru no
Aa, ochite yogoreta ishiki wo
Namae to jujutsu ni kakete
Karappo dake datta karada no
Yumemite ita mabuta ga hiraku
Kokoro no oku kara ugomeku kioku ga
Majitta noroi to inori ga me no mae wo
(Shitteru no?)
Hajimari to owari ni mukatte
Hate ni kaette kuru no wa papa no yobigoe dake
Aa, papa, soko ni itara oshiete hoshii no
Watashi ga aruku kono michi wa donna iro darou
Saa kono shirabe no senritsu wo
Sora ni te wo nobashi hajimeru
Chirabatta ooku no chi no michi ga
Ai wo katsubou shite naki saken deru
Hajimari to owari ni mukatte
Hate ni kaette kuru no wa sukuwanakatta kimi no koe
Itoshii imouto yo soko ni itara oshiete
Kimi no te wo itsuka mata nigireru no ka na
Lirik Kanji:
一伊那尓栖 『TEMARI』
さあ 散らばってしまった話を
空に手を伸ばし始める
下を通り過ぎる曲がった線に
縛られた足をくすぐるの
嗚呼、落ちて汚れた意識を
名前と呪術にかけて
空っぽだけだった体の
夢見ていたまぶたが開く
心の奥から うごめく記憶が
混じった呪いと祝福が目の前を
(知ってるの?)
始まりと終わりに向かって
果てに 返ってくるのはパパの呼び声だけ
父なる神(嗚呼、パパ)よ、そこに居たら教えて欲しいの
私が歩くこの道はどんな色だろう
さあ この調べの旋律を
空に手を伸ばし始める
散らばった多くの血の道が
愛を渇望して泣き叫んでる
始まりと終わりに向かって
果てに帰ってくるのは救わなかった君の声
愛しい妹よ そこに居たら教えて
君の手をいつかまた握れるのかな
Terjemahan Indonesia:
Ninomae Ina'nis - Bola Temari
Kini, kumulai mengulurkan tanganku hingga ke langit
Demi mengumpulkan kisah-kisah yang tersebar ke beragam tempat
Garis-garis bengkok yang bergerak dari bawah
Menggelitik kaki-kakiku yang terbebat
Ah, begitu kesadaranku jatuh dan ternodai
Kuucapkan namaku serta mantra sihirku
Tubuhku yang kosong belaka ini
Membukakan kelopak matanya yang bermimpi
Kenangan-kenanganku berguncang dari lubuk hatiku
Sehingga kutukan dan pinta bercampur aduk di depan mataku
(Kau tahu?)
Aku pergi menghadap awal dan akhir
Dan akhirnya, yang kembali hanyalah suara panggilan Ayah
Ah, Ayahku yang terhormat, andai kau di sana, katakanlah:
Jalan yang sedang kutapaki ini menampakkan warna apa?
Kini, kumulai mengulurkan tanganku hingga ke langit
Demi memperoleh melodi dari not-not musik yang berlantun
Jalanan yang penuh dengan cipratan darah ini
Menangis kencang karena mengidamkan cinta
Aku pergi menghadap awal dan akhir
Dan akhirnya, yang kembali hanyalah suaramu yang tak terselamatkan
Wahai saudari tercintaku, andai kau di sana, katakanlah:
Mungkinkah kelak kubisa memegang tanganmu sekali lagi?
0 Komentar